Jumat, 06 Januari 2012

CERPEN DI SAAT KEBAHAGIAAN MENYELIMUTIKU


DI SAAT KEBAHAGIAAN MENYELIMUTIKU
               
                Mengapa harus aku yang mengalami ini semua , mengapa ada orang ketiga yang menghancurkan kebahagiaanku , mengapa juga harus dia yang aku cintai . aku rela jika aku yang tersakiti , tapi tidak untuk seseorang yang telah melahirkanku di dunia ini yaitu mamaku , aku tak akan pernah membiarkan akar –akar jahat menyelimuti dirinya , karena aku sangat sayang kepadanya seperti dia sayang terhadapku.
        Mungkin terlalu sulit untuk melupakan semua kenangan indah yang telah terjalin sejak 8 tahun yang lalu dalam keluargaku, memang sulit  menghilangkan memory di otak saat sesuatu yang berkesan mengukir dalam hati yang kosong yang sekarang telah terpenuhi oleh sesuatu yang sangat indah.
        Di mulai dari siang itu aku bertemu dengan ayahku yang berjalan seperti seseorang yang baru saja merasakan jatuh cinta , aku melihat ayahku bergandengan dengan mesra dengan wanita yang tak aku kenal , aku berdiri terdiam melihat itu semua , aku tak percaya orang yang telah membesarkakanku , orang yang bekerja keras  menghidupi aku dan mamaku kini berubah begitu cepat , aku tak bisa berkata  apa – apa , manahan tetesan air mata yang mau terjatuh ini memang sulit . aku mencoba memberanikan diri mendekati ayah , aku berpikir dirinya akan menyapaku dan malu akan perbuatannya , namun pikiranku itu ternyata sangat salah , ayahku tak melihat sedikitpun kepadaku , padahal aku sangat yakin ayah tahu tentang keberadaanhku di dekatnya.
        Aku melaty cintavy  rasva anak tunggal dari keluarga yang mungkin akan hancur karena di terjang orang ke tiga yang membuat semua kacau . janji mungkin sudah di lupakan karena telah datang sebuah  pengkhianatan  , aku pernah di beritahu asal namaku yang mungkin menjadi indah bila kejadian pahit ini tak terjadi . dulu saat aku masih usia 7 tahun , mamaku cerita bahwa
namaku ini mempunyai arti melaty yang selalu mencintai rasta dan reva , rasta adalah nama ayahku dan reva adalah nama mamaku , namaku kini tiada berarti lagi karena telah kandas di terpa angin yang memudarkan cinta di anatara aku , mama dan ayah.
        Kini sering aku melihat kejadian yang tak sewajarnya aku ketahui , mama dan ayahku kini sering bertengkar , saat aku terlelap dalam tidurku , aku mendengar suara tamparan yang amat keras , aku melihat mamaku di tampar ayah yang aku tak tahu apa penyebabnya , ayah kini sangat berubah , mungkin semenjak  kejadian  salah paham antara mama dan om rendra , mama dan om rendra pernah jalan berdua saat makan siang di dekat kantor mama , bagi sebagian orang itu sangatlah wajar karena mama dan om rendra adalah hanya teman kantor yang satu ruang , namun karena peristiwa itu , ada orang ketiga yang benci dengan mama dan mengadu kepada papa . yang akhirnya papa merasa di khianati dan di anggap seperti tidak mempunyai harga diri . mulai saat itulah perpecahan di mulai yang semakin hari bertambah buruk.
        Aku juga berpikir bahwa ini semua salah paham , aku mengira mama dan om rendra adalah teman biasa namun kejadian itu tak mengurungkan jika aku sekarang benci dengan mamaku sendiri , dan aku pikir  bahwa cinta antara ayah dan mama tak akan pernah bisa pudar walau dimakan waktu . namun takdir berkata lain , mamaku juga melakukan hal yang sama seperti ayah , mama melakukan hal yang seharusnya tak di lakukannya . saat aku pulang setelah bimbel , aku melihat seseorang yang telah dekat dan kenal denganku , dan dari jauh aku sudah menduga bahwa itu adalah mama dan om rendra , begitu sakit melihat kelakuan kedua orang tuaku  yang tak malu dengan status yang disandangnya yaitu sebagai orang tua . sama halnya dengan ayah , mama sangatlah mesra dengan om rendra ,  aku sempat duduk di kursi umum , aku tak kuat menahan tangisku aku meneteskan air mataku melihat ke dua orang tuaku berselingkuh dan dengan mata kepalaku sendiri aku melihatnya , jika aku di beri pilihan aku tak akan mau di berikan cobaan seperti ini dan mungkin semua orang juga tak mau di beri cobaan yang sesulit ini.
        Saat sampai rumah  hanya sepi yang aku rasakan , tak seperti dulu . mungkin aku tak kuat berada dalam hawa rumah yang sepi dan haus akan kasih sayang dan cinta. Sungguh bimbang menentukan kemana aku akan melangkah , karena  jalanku sungguh gelap , aku merasakan seperti hidup sendiri di dunia ini. Hari – hari terlewati dengan tamparan dan emosi yang meluap antara ayah dan mama.
        Aku yang belum mengerti sepenuhnya tentang makna hidup memberanikan diri keluar. Percuma dengan ini semua karena  aku tak pernah di anggap , aku tak pernah di pikirkan. Tepat pukul  sebelas malam aku  membuka jendela , dengan tangisku aku akhirnya semakin menjauh dari rumahku . dengan isak tngisku aku mendekap diriku sendiri dalam kesunyian malam yang menusuk tulangku . tiba -  tiba ada seseorang yang mendekatiku , aku segera bangkit dan menjauh darinya karena dia seperti berandalan yang tak baik untuk di dekati , tapi anggapanku salah ternyata dia sangat berbaik hati dengan aku , aku berkenalan dengannya dan ia bernama dyan , dia cewek yang kelihatannya tegar dalam menghadapi sesuatu , akupun di ajaknya bersinggah dalam rumah kardusnya yang berada di bawah jembatan , malam itu kami lalui dengan banyak bercerita tentang permasalahanku
        Pagi tiba , aku merasakan hal yang sangat berbeda dengan suasana pagi antara di rumahku dan di tempat ini . aku bangun dengan makanan yang sudah siap , namun aku tak melihat ada dyan di sekitarku , aku beranggapan dia sedang keluar sebentar .  karena aku lapar akupun memakan makanan yang telah ada , dan beberapa menit kemudian aku merasakan hal yang tak seperti biasanya , aku sangatlah pusing , aku tak mengerti apa yang terjadi dengan diriku ini , hingga malam datang aku tak bisa membuka mataku. aku sangatlah mengantuk ,
        Namun dalam tidurku itu aku dapat mendengar apa yang sedang di bicarakan seseorang yang ada di dekatku , dan akupun merasakan sesuatu hal yang tak pernah seumur hidupku aku rasakan , sekitar dua jam berlalu akhirnya akupun dapat membuka mataku , aku terkejut melihat apa yang sedang terjadi padaku , tak ada sehelai bajupun yang menempel di tubuhku , aku menangis dengan kesalahanku . dan aku sempat berpikir mungkin inilah awal hidupku yang baru . aku juga sempat bertanya kepada dyan mengapa ia melakukan hal ini terhadapku , lalu dyan hanya menjawab bahwa ia tahu semua kenapa ada seseorang yang hidup di jalanan karena dirinya dulu pertama hidup di jalanan juga merasakan hal yang sama seperti apa yang ku alami saat ini dan ia menganggapnya ini adalah takdir hidup yang harus di jalaninya.
        Hari – hari telah berlalu , bulan juga tlah terlewati , pekerjaanku adalah sebagai wanita hina yang rela melakukan perbuatan itu karena untuk sesuap nasi , hingga suatu saat aku menemukan seseorang yang datang untuk bermalam denganku dan dia berbeda dengan yang lainnya , dia hanya menginginkan aku mendengarkan cerita yang sedang dialaminya , kamipun bercerita hingga pagi datang , banyak cerita yang hampir sama dengan ceritaku yaitu bahwa orang tuanya berselingkuh hanya karena di tinggal mati suaminya , dan aku mulai tersadar bahwa tak hanya aku saja yang merasakan hal yang sama seperti ini , tapi sebut saja feno yang saat ini berada dalam satu kamar denganku juga merasakan hal yang sama , aku juga sempat bercerita tentang masalahku sampai ada di tempat hina seperti ini .
        Hingga suatu saat feno mungkin bisa di bilang telah menjadi kekasihku , karena hampir setiap malam ia ke tempat ini untuk bertemu dengan aku , feno berbeda dengan pelangganku yang lainnya , ia mampu untuk menghargai aku dengan sopan , walaupun terkadang aku beranggapan aku terlalu hina untuk menjadi kekasihnya.
        Saat waktu senggang aku di ajaknya berjalan menyusuri betapa indahnya dunia saat orang yang di cintainya berada di dekatnya . aku sungguh senang , hingga saat kami berada di salah satu tempat makan aku menjumpai ada ayah dengan wanita itu lagi , aku hanya terdiam karena aku benci dan muak , mungkin aku bukan anaknya lagi dan mungkin mama dan ayahku telah bercerai tanpa menghiraukan aku lagi , namun tiba – tiba dengan muka geram feno berdiri menghampiri tempat ayah dan wanita itu , aku berpikir tak mungkin bila feno telah kenal dengan ayahku sebelumnya , hingga akhirnya aku mengetahui bahwa yang sedang dengan ayahku adalah mamanya feno . aku sangat tak menduga , aku menghampiri mereka semua dan akhirnya feno mengetahui ternyata itu adalah ayahku , fenopun pergi meninggalkanku dan mungkin telah benci denganku.
        Kebahagiaan yang aku rasakan yang hanya sesaat itu membuat aku tersadar bahwa aku tak selayaknya berada di tempat ini , tak selayaknya berada di dunia ini . aku memutuskan kembali ke rumah , dan apa yang terjadi , rumahku telah di segel oleh bank . mungkin karena hutang ayah yang telah menumpuk , aku tak mengetahui lagi keberadaan keluargaku , akupun memutuskan mengakhiri hidupku , isak tangisku tak ada artinya lagi , kepahitah hidup telah aku rasakan dan biarkan nyawaku melayang bebas tanpa ada yang menghiraukan yang nantinya semua orang pun pastinya akan mengalami sebuah kematian.
                                                                                          
TAMAT
Ericha ( 01 . 05 . 11 )
Keputusan mengakhiri hidup adalah keputusan yang salah , walaupun berat cobaan menimpa , kesabaran dan penantianlah yang seharusnya di pahami , karena dengan itu masalah yang menimpa akan lebih mudah hilang walaupun dengan perlahan.




By : erycha_ovhy 
jangan berhenti berkarya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar